Posted by tsue ciming, rabu 2. 2012
Sejarah Berdirinya Candi Koto Gilingan- Candi Koto Gilingan merupakan salah
satu peninggalan bersejarah yang terdapat di kecamatan kapur IX.Candi Koto Gilingan ini jaraknya lebih kurang 7 Kilo Meter dari tempat saya tinggal.
Candi Koto Gilingan merupakan candi terbesar Kedua setelak candi muara takus yang ada di Riau. Stupa candi ini
tidak lazim seperti candi aliran Budha lainnya. Umumnya Stupa candi -
candi Budha berbentuk lonceng duduk. Lokasi wisata ini terletak sekitar90 km dari kota Peyakumbu.
Kompleks candi ini dikelilingi tembok berukuran 74 x 74 meter. Sementara
candi itu sendiri berukuran 6 x 7 meter. Di luar areal kompleks,
terdapat pula tembok tanah berukuran 1,5 x 1,5 kilometer yang
mengelilingi kompleks ini sampai ke pinggir sungai Kapur IX namun sayang sekali tempat ini belum di rawat dan di olah oleh pemerintah.
ASAL MUASAL NAMA CANDI KOTO GILINGAN( Tuakuse)
Candi Koto Gilingan berasal dari nama sebuah tempat yang mengandung sejarah perang pada masa itu . candi ini secara bentuk dan struktur belum dapat kita lihat secala jelas masi teerkubur Menurut seorang pemuda Australi Yang mengadakan penelitian kecil ini sama bentuk dan strukturnya dengan candi yang berada di riau.candi koto gilingan dipimpin oleh seorang tuan putri yang bernama Abun Tsuri . candi dalam bahasa cina "Sìmiào"
Candi Koto Gilingan berasal dari nama sebuah tempat yang mengandung sejarah perang pada masa itu . candi ini secara bentuk dan struktur belum dapat kita lihat secala jelas masi teerkubur Menurut seorang pemuda Australi Yang mengadakan penelitian kecil ini sama bentuk dan strukturnya dengan candi yang berada di riau.candi koto gilingan dipimpin oleh seorang tuan putri yang bernama Abun Tsuri . candi dalam bahasa cina "Sìmiào"
Sìmiào
tapi candi ini bukan dari bahasa mandari tapi berasal dari kebangsaan cina yang berbahasa HOKIAN, sehingaga nama candi itu dalam bahasa China yang
artinya : TA = besar, KU = Tua, SE = Candi. Jadi arti keseluruhannya
adalah Candi Tua yang besar yang terletak di Tepi Sungai
Candi Koto Gilingan adalah merupakan candi penganut agama Buddha. Ada yang berpendapat bahwa candi ini peninggalan agama Buddha yang datang dari India karena bentuknya mirip dengan Candi Acoka yang ada di China.
Komplek Candi Muara Koto merupakan satu-satunya peninggalan sejarah yang berbentuk candi di Kapur IX Sejumlah literatur menyebutkan, Muara Takus berasal dari kata Muara dan Takus. Takus berasal dari bahasa Cina, yakni Ta Ku Se, artinya Candi Tua.
Seperti umumnya candi, komplek Koto Gilingan berada di dekat aliran sungai. Ia terletak di tepian Sungai Kampar Kanan. Candi Muara Takus tidak punya relief sama sekali pada dinding-dindingnya. Hanya menggambarkan seni bangunan bertingkat dari bata dengan irama timbul tenggelam. Membentuk komposisi artistik dan anggun.
Candi Koto Gilingan( Tuakuse) merupakan satu-satunya situs peninggalan sejarah berbentuk candi di kapur IX. Candi Budhis ini merupakan bukti historis bahwa agama Budha pernah berkembang di kawasan ini beberapa abad yang silam. Kendatipun demikian, para pakar purbakala belum dapat menentukan secara pasti, kapan candi ini didirikan. Sebagian mengatakan abad kesebelas, ada yang mengatakan abad keempat, abad ketujuh, abad kesembilan dan sebagainya.
SEJARAH CANDI KOTO GILINGAN
Candi Koto Gilingan ditemukan pada tahun 1870 seseorang berada dikawan itu kemudian di epublikasikan oleh Tsue Cimiong hasil
penemuannya dituangkan dalam sebuah tulisan yang berjudul "Greats Simiao",
tulisan tersebut dimuat dalam "Blog http://awingsanara.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar