RELIGION

Sabtu, 29 Juni 2013

Beranda > Bab 'Adad Ma'dud, Bait 726-723-724 > Bilangan/Hitungan dalam Bahasa Arab (‘Adad dan Ma’dud/Tamyiz-nya, Mudzakkar dan Mu’annats-nya, Mufrad dan Jamak-nya) » Alfiyah Bait 726-723-724
Bilangan/Hitungan dalam Bahasa Arab (‘Adad dan Ma’dud/Tamyiz-nya, Mudzakkar dan Mu’annats-nya, Mufrad dan Jamak-nya) » Alfiyah Bait 726-723-724
15 September 2012
Ibnu Toha
Tinggalkan Komentar
Go to comments–·•Ο•·–

العدد

Bab ‘Adad (Bilangan/Hitungan)
ثَلَاثَةً بِالتَّاءِ قُلْ لِلعشَرَهْ ¤ فِي عَدِّ مَا آحَادُهُ مُذَكّرَهْ

Ucapkan angka Tsalatsatun (tiga) sampai ‘Asyarotun (sepuluh) dg menggunakan Ta’ didalam menghitung sesuatu yg mufrodnya Mudzakkar.
في الضِّدِّ جَرِّدْ وَالْمُمَيِّزَ اجْرُرِ ¤ جَمْعاً بِلَفْظِ قِلَّةٍ فِي الأكْثَرِ

Sebaliknya buanglah Ta’nya (pada mufrod ma’dud muannats). Jarkanlah! Lafazh Mumayyiz/Ma’dud yg jamak qillah pada kebanyakannya (daripada yg jamak katsrohnya).
وَمِائَةً وَالأَلْفَ لِلْفَرْدِ أضِفْ ¤ وَمِائَةٌ بِالجَمْعِ نَزْراً قَدْ رُدِفْ

Terhadap angka Mi’atun (seratus) dan Alfun (seribu) mudhafkan pada Isim Mufrod. Dan angka Mi’atun (seratus) jarang diikuti oleh Jamak (jarang dimudhafkan pada jamak).

–·•Ο•·–


Sebelumnya perlu diketahui, bahwa Isim Adad (kata bilangan/hitungan) menurut istilah Ulama’ Nahwu terbagi menjadi 4 bagian.

1. “Adad Mufrad”
Adalah Isim Adad yg kosong dari Tarkib dan ‘Athaf. Yaitu bilangan dari Wahidun (satu) sampai ‘Asyarotun (sepuluh), Bidh’un (sejumlah antara 3-9), Mi’atun (seratus), dan Alfun (seribu).
Sebagian Nuhat menyebutnya “Adad Mudhaf” karena dapat dimudhafkan pada Tamyiznya/Ma’dudnya, yang selain wahidun (satu) dan Itsnani (dua).

2. “Adad Murakkab”
Adalah Isim Adad susunan dua bilangan menjadi satu dengan susunan Tarkib Mazji. Yaitu bilangan dari Ahada ‘Asyaro (sebelas) sampai Tis’ata ‘Asyaro (Sembilan belas).

3. “Adad ‘Aqd”
Adalah Isim Adad puluhan/kelipatan sepuluh. Yaitu bilangan dari ‘Isyruuna (dua puluh) sampai Tis’uuna (sembilan puluh).
Sebagian Nuhat menyebutnya “Adad Mufrod” karena tidak Mudhaf juga tidak Murokkab.

4. “Adad Ma’thuf”
Adalah Isim Adad susunan Athaf. Yaitu bilangan yg ada diantara dua Adad Aqd (angka yg ada diantara 20>…<30, 30>…<40, dst.). Contoh Wahidun wa ‘Isyruuna (dua puluh satu), Itsnaani wa Isyruuna (dua puluh dua), dst. Hingga Tis’atun wa Tis’uuna (sebilan puluh Sembilan).

Insyaallah 4 bagian diatas akan diterangkan menurut penerangan Kitab Alfiyah pada tiga bahasan sebagai berikut:
Hukum Mudzakkar&Muannatsnya
Hukum Tamyiznya/Ma’dudnya
Hukum I’robnya

I. ‘ADAD MUFROD

A. WAHIDUN (SATU) dan ITSNAANI (DUA)

I. Hukum Mudzakkar & Muannatsnya : harus mencocoki pada Ma’dudnya.

Contoh:
في القرية مسجد واحد

FIL-QORYATI MASJIDUN WAAHIDUN = Di desa itu hanya ada satu masjid.
في القرية مدرسة واحدة

FIL-QORYATI MADROSATUN WAAHIDATUN = Di desa itu hanya ada satu Madrasah.
اشتريت كتابين اثنين

ISYTAROITU KITAABAINI ITSNAINI = Aku telah membeli dua kitab.
اشتريت كراستين اثنتين

ISYTAROINI RURROOSATAINI ITSNAINI = Aku telah membeli dua buku tulis.

II. Hukum Tamyiznya/Ma’dudnya : harus disebutkan setelah ma’dudnya seperti contoh-contoh diatas. Dan tidak boleh menyebutkan ma’dud sebelumnya, maka tidak boleh mengatakan :
في القرية واحدُ مسجدٍ

FIL-QORYATI WAAHIDU MASJIDIN.
اشتريت اثني كتابين

ISYTAROITU ITSNAIY KITAABAINI.

Karena cukup penyebutan ma’dud secara langsung sudah mencukupi jumlah yg dimaksud (mufrad/mutsanna = satu/dua). Maka tidak perlu untuk menyebut ‘adad pada sebelum ma’dudnya.

III. Hukum I’robnya : disesuaikan menurut posisinya pada susunan kalam. Sedangkan I’rob ma’dudnya mengikuti irob ‘adad sebelumnya yakni sebagai Tabi’ Taukid.

B. TSALATSATUN (TIGA) sampai ‘ASYAROTUN (SEPULUH) dan BIDH’UN/BIDH’ATUN (sejumlah 3-9)

I. Hukum Mudzakkar & Muannatsnya : kebalikan dari ma’dudnya, yakni dimudzakkarkan apabila ma’dudnya mu’annats, dan dimuannatskan apabila ma’dudnya mudzakkar,.

Contoh :
عندي سبعةُ رجال

INDIY SAB’ATU RIJAALIN = disisiku tujuh pria.
عندي ثلاثُ نسوةٍ

INDIY TSALAATSU NISWATIN = disisiku tiga wanita.
صافحت بضعة رجال

SHOOFAHTU BIDH’ATA RIJAALIN = aku berjabat tangan dengan beberapa pria.
نصحت بضع نساء

NASHOHTU BIDH’A NISAA’IN = aku menasehati beberapa wanita.

Contoh dalam Ayat Al-Qur’an :
سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَثَمَانِيَةَ أَيَّامٍ حُسُومًا

SAKHKHOROHAA ‘ALAIHIM SAB’A LAYAALIN WA TSAMAANIYATA AYYAAMIN HUSUUMAN = yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus (QS Al-Haaqqah : 7)

>> lafazh LAYAALIN = Ma’dud mu’annats karena mufrodnya LAILATIN, maka menggunakan ‘adad mudzakkar SAB’A.
>> lafazh AYYAAMIN = Ma’dud mudzakkar karena mufrodnya YAUMIN, maka menggunakan ‘adad muannats TSAMAANIYATA.
فَشَهَادَةُ أَحَدِهِمْ أَرْبَعُ شَهَادَاتٍ

FA SYAHAADATU AHADIHIM ARBA’U SYAHAADAATIN = maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah (QS. An-Nuur : 6)
ثُمَّ لَمْ يَأْتُوا بِأَرْبَعَةِ شُهَدَاءَ

TSUMMA LAM YA’TUU BI ARBA’ATI SYUHADAA’A = dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi (QS. An-Nuur : 4)

>> lafazh SYAHADAATIN = ma’dud mu’annats karena mufrodnya SAHAADATIN, maka menggunakan ‘adad mudzakkar ARBA’U.
>> lafazh SYUHADAA’A = ma’dud mudzakkar karena mufrodnya SYAAHIDUN/SYAHIIDUN, maka menggunakan ‘adad mu’annats ARBA’ATI.

Dengan demikian, yang dipandang mudzakkar dan muannatsnya dalam hal ini bukan pada bentuk lafazh jamaknya, akan tetapi yg dipandang adalah bentuk isim mufrodnya. contohnya lagi :
جاء خمسة فتية

JAA’A KHOMSATU FITYATIN = lima orang pemuda telah datang.

>> Lafazh “FITYATIN” mempunyai bentuk mufrod “FATAA” adalah ma’dud mudzakkar, makanya menggunakan ‘adad mu’annats (KHOMSATU). Tidaklah memandang bentuk lafazh jamaknya yg mu’annats (FITYATIN).

Apabila terdapat dua ma’dud dalam satu ‘adad. Yang satu mudzakkar dan yg lain muannats, maka yg dipandang muannats dan mudzakkarnya adalah pada ma’dud yg disebut pertama kali.

Contoh:
حضر سبعة رجال ونساء

HADHORO SAB’ATU RIJAALIN WA NISAA’IN = tujuh orang pria dan wanita telah hadir.
وأقبل خمس نساءٍ ورجال

AQBALA KHOMSATU NISAA’IN WA RIJAALIN = lima orang wanita dan pria telah menghadap.

Akan berbeda nanti hukum mudzakkar dan mu’annatsnya apabila adad-adad mufrad tersebut diatas dibentuk menjadi ‘Adad Murokkab atau ‘Adad Ma’thuf yg insyaAllah akan dijelaskan pada bait-bait selanjutnya.

II. Hukum I’robnya : disesuaikan menurut posisinya pada susunan kalam.

III. Hukum Tamyiznya/Ma’dudnya :

A. Dijadikan mudhaf ilaih dg susunan idhofah, yakni memudhofkan adad kepada ma’dud yg dibutuhkan sebagai tamyiznya, seperti pada contoh-contoh diatas. Dan terkadang tidak dimudhofkan kepada tamyiznya tapi cukup dimudhofkan langsung kepada siempunya tamyiz/ma’dud. Kerena dalam hal ini si pembicara sudah memaklumi akan jenis/bentuk ma’dud. Sehingga tidak perlu ditamyizi. Semisal contoh:
هذه خمسةُ محمد

HADZIHI KHOMSATU MUHAMMADIN = ini adalah limanya Zaid (yakni, ini lima barang punya zaid)
خذ سبعتك

KHUDZ! SAB’ATAKA = ambillah! Tujuhmu. (yakni, ambilah tujuh barangmu)

B. Ma’dudnya berbentuk jamak, yg sering digunakan adalah dalam bentuk Jamak Taksir Qillah. Dan diketahui juga bahwa maksud jamak dalam ma’dud di sini tidak harus berupa bentuk jamak dalam istilah, tapi juga bisa masuk kepada semua jenis isim yg menunjukkan jamak, seperti Isim Jamak dan Isim Jinsi Jam’i, yg dalam penggunaannya banyak menyertakan huruf jar MIN. contoh dalam Ayat Al-Qur’an :
فَخُذْ أَرْبَعَةً مِنَ الطَّيْرِ

FA KHUDZ! ARBA’ATAN MINATH-THOIRI = ambillah empat ekor burung (QS. Al-Baqoroh : 260)
جاء ثلاثة من القوم

JAA’A TSALAATSATUN MINAL QOUMI = telah datang tiga kaum.
في المزرعة سبع من النخل وتسع من الشجر

FIL MAZRO’ATI SAB’UN MINAN-NAKHLI WA TIS’UN MINAS-SYAJARI = di ladang itu ada tujuh pohon kurma dan Sembilan pepohonan.

Terkadang juga langsung disusun secara idhofah. Contoh dalam Ayat Al-Qur’an :
وَكَانَ فِي الْمَدِينَةِ تِسْعَةُ رَهْطٍ

WA KAANA FIL-MADIINATI TIS’ATU ROHTHIN = Dan adalah di kota itu sembilan orang laki-laki (QS. An-naml:48).

Yang berbeda dengan tiga hal diatas dalam hukum penggunaan ma’dudnya yakni : 1. Jamak. 2. Jamak Taksir. 3. Jamak Taksir Qillah. Adalah :

1. Menggunakan bentuk isim mufrod, apabila adad-adad tersebut diatas bertamyiz pada lafazh MI’ATUN. Contoh :
في المعهد ثلثمائة طالب وأربعمائة مقعد

FIL-MA’HADI TSALATSUMI’ATI THOOLIBIN WA ARBA’UMI’ATI MAQ’ADIN = di lembaga itu ada 300 siswa dan 400 bangku.

2. Menggunakan bentuk jamak shohih, apabila tidak terdapat dalam bentuk jamak taksirnya. Contoh:
خمس صلوات

KHOMSU SHOLAWAATIN = lima sholat.

Contoh dalam Ayat Al-Qur’an :
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ

ALLAHUL-LADZII KHOLAQO SAB’A SAMAAWAATIN WA MINAL-ARDHI MITSLAHUNNA = Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi (QS. Ath-Tholaaq : 12)

>> Lafazh “SAMAWAATIN” = menggunakan jamak shohih (jamak muannats salim) karena tidak mempunyai bentuk jamak lain selain itu.
ثَلَاثُ عَوْرَاتٍ لَّكُمْ

TSALAATU ‘AUROOTIN = tiga ‘aurat bagi kamu (QS. An-Nur : 58)

>> lafazh “‘AUROOTIN” = jamak shohih sebab juga tidak ada dalam bentuk jamak taksirnya.

Demikian juga menggunakan jamak shohih, apabila bentuk jamak taksirnya jarang digunakan. Semisal contoh dalam Ayat Al-Qur’an :
فِي تِسْعِ آيَاتٍ

FII TIS’I AAYAATIN = termasuk sembilan buah mukjizat (QS. An-Naml : 12)

>> lafazh “AAYAATIN” = jamak shohih dari “AAYATIN” ditemukan dari bangsa arab menggunakan jamak taksirnya yaitu AAYUN tapi tidak banyak digunakan (lihat Al-Mishbahul Munir hal. 23).

Demikian juga menggunakan bentuk jamak shohih apabila digunakan bersamaan dengan jamak yg tidak ada bentuk jamak taksirnya, seperti contoh:
يُوسُفُ أَيُّهَا الصِّدِّيقُ أَفْتِنَا فِي سَبْعِ بَقَرَاتٍ سِمَانٍ يَأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَسَبْعِ سُنْبُلَاتٍ خُضْرٍ وَأُخَرَ يَابِسَاتٍ

YUUSUFU AYYUHASH-SHIDDIIQU AFTINAA FII SAB’I BAQOROOTIN SIMAANIN YA’KULUHUNNA SAB’UN ‘IJAAFUN WA SAB’I SUNBULAATIN KHUDHRIN WA UKHORU YAABISAATIN = (Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia berseru): “Yusuf, hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering (QS. Yusuf : 46)

>> lafazh SAB’I “SUNBULAATIN” = menggunakan jamak shohih karena berdampingan dengan lafazh sebelumnya yaitu SAB’I “BAQOROOTIN” yg tidak diketahui bentuk jamak taksirnya.

Sedangkan apabila tidak berdampingan dengan jamak shohih yg tidak ada bentuk jamak taksirnya, maka menggunakan bentuk jamak taksirnya yaitu “SANAABILA”, contoh dalam Ayat :
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ

MATSALUL-LADZIINA YANFIQUUNA AMWAALAHUM FII SABIILILLAAHI KAMATSALI HUBBATIN ANBATAT SAB’A SANAABILA FII KULLI SUNBULATIN MA’ATU HABBAH. = Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. (QS. Al-Baqoro : 261).

3. Tetap menggunakan bentuk Jamak Taksir Katsroh sekalipun ada dalam bentuk Jamak Taksi Qillahnya, contoh dalam Ayat Al-Qur’an :
وَالْمُطَلَّقَاتُ يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ ثَلَاثَةَ قُرُوءٍ

WAL-MUTHOLLAQOOTU YATAROBBASHNA BI ANFUSIHINNA TSALAATSATA QURUU’IN = Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru’ (QS. Al-Baqoroh : 228)

>> ‘Adad TSALAATSATA dimudhofkan kepada ma’dudnya lafazh “QURUU’IN” yg berupa Jamak Taksir Katsroh, beserta ia mempunyai bentuk Jamak Taksir Qillah yaitu “AQROO’IN”.

C. MI’ATUN (SERATUS) dan ALFUN (SERIBU)

I. Hukum Mudzakkar & Muannatsnya : Tetap dalam bentuknya baik ma’dudnya Mudzakkar atau Mu’annats.

II. Hukum Tamyiznya/Ma’dudnya : Pada umumnya harus berupa Isim Mufrod yg dijarkan menjadi mudhaf ilaih.

Contoh :
قلَّ من يعيش مائة سنةٍ

QOLLA MA YA’IISYU MI’ATA SANATIN = Jarang orang yg hidup seratus tahun.

Contoh dalam Ayat Al-Qur’an :
الزَّانِيَةُ وَالزَّانِي فَاجْلِدُوا كُلَّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ

AZZAANIYATU WAZ-ZAANIY FAJLIDUU KULLA WAAHIDIN MINHUMAA M’ATA JALDATIN = Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera (QS. An Nuur : 2)
يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ أَلْفَ سَنَةٍ

YAWADDU AHADUHUM LAW YU’AMMARU ALFA SANATIN = Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun (QS. Al-Baqarah : 96)

Terkadang menggunakan ma’dud/tamyiz bentuk jamak majrur dari ‘adad MI’ATUN, contoh dalam Ayat AL-Qur’an :
وَلَبِثُوا فِي كَهْفِهِمْ ثَلَاثَ مِائَةٍ سِنِينَ وَازْدَادُوا تِسْعًا

WA LABITSUU FIY KAHFIHIM TSALAATSA MI’ATIN SINIINA WAZDAADUU TIS’AN = Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi). (QS. Al-Kahfi 25).

>> karena dalam ayat ini oleh bacaan salah satu qiro’ah sab’ah (Hamzah dan Al-Kasa’iy) memudhofkan lafazh MI’ATIN pada lafazh SINIINA menjadi “MI’ATI SINIINA”.

ENGLISH PRIVATE BY ROLESYA AND FRIENDS

Jumat, 28 Juni 2013

good day guys it is me and Rolesya..... it was good girl that I know.... I teach her 12 days already.. Rolesya is a humble human and faith .... Rolesya never lose to her fasting every Monday and Thursday.. the most great is she never lose her Tahajud.... and other hand she want to master english because her dream to traveling around the world.. because she has everything isn't only property but the loyalty of heart.. i my deep kneel she could be better as she is.  she is hard working for her dream

 Rolesya


 it is my students when in Rolesia Castle it was greats memories that I got and here we show up you about the loyalty of friendship of Rolesya.


 it was a symbol of the human in this world same but the depend of that human


hey guy how are you...
you know him ...! they are Bowo and Aris..... Bowos is senior high school and Aris University........
Aris is smart girl because being a month she can speak english............... she believe that english is important subject to get easy job.. you know her subject isn't english but mathematic .... but she love english very much.. 
Do you know beside Aris ... he is Bowo... he is smart boy too because Bowo believe by english can take him for the best future ,,,, and he tries to hard study .... 



do you him guys ....? he is Paruhum .... he comes from Medan, he was smart boy because he wanna learning english and he believes that if he can speak english he could be a policeman,,,, you know I teach him just eight days and he and speak english and other hand he was serious to learning english. I teach him in  my place in ujungbatu and I believe that I can take him for real english and make become true his life and dream.  

do you know him  guys ,,,, they are my students on feb, 23th 2012
they are Rexi, Putra, Ayu,Made.... and her friends... and here they learning english for three month...
thanks guys you coming up to my life/
it is my student in rokan .. they are smart boys....and girls.... you know guy I teach them a couple months
and I hope they will to become good guys



TEACHERS TRAINING ENGLISH AT SCHOOL

you know guys it is my trip go to teach english ....... this village was far from the city around 60 km. you know guys ..
early in the morning I was wake up and I went to this village .. actually I was a afraid with located very sleeper and if i got flat tire it was horn hideous, but i believe that god will help me.... I tried to keep smile and  happiness     




this picture it was when I was teaching english at school in riau province ..... 
this teachers were greats teachers that I teached.     
training on February, 23, 2012 
 awesome day










thanks for all.... I can teach you guys

wisata sumatera barat dan religion

Senin, 24 Juni 2013

Pesona Indah Danau Kembar Sumatera Barat


Anda gemar melakukan wisata ke danau dan berada di Sumatera Barat? Sayang sekali jika tidak menikmati panorama indah Danau Atas dan Danau Bawah yag lebih dikenal dengan nama Danau Kembar.
Di sini Anda bisa menyusuri danau dan memandang puas keelokannya. Lokasi danau ini dari Kota Padang berjarak sekitar 65 kilometer. Perjalanan menggunakan kendaraan umum yang melewati tanjakan dan tikungan. Terlebih, saat melewati Kota Padang sejauh 15 kilometer, Anda akan melintasi perbukitan, jurang yang tajam, dan hutan lebat.
Biaya transportasi menggunakan bus umum Rp 20 ribu, dengan waktu perjalanan sekitar satu setengah jam. Saat memasuki kawasan Danau Kembar, Anda akan menghirup aroma segar daun teh. Karena, di kiri dan kanan badan jalan terhampar luas kebun teh. Jalan setapak yang kecil memanjang dan berkelok di antara tanaman teh yang tumbuh rimbun, menyuguhkan pemandangan indah di perkebunan tersebut.
Saat turun dari angkutan umum di Simpang, perjalanan dilanjutkan menggunakan ojek. Biaya yang dikeluarkan sebagai ongkos ojek sebesar Rp 2.000. Sampai pintu masuk kawasan wisata danau, Anda dikenai tiket masuk Rp 1.500 untuk anak-anak dan Rp 2.000 untuk dewasa.
Danau kembar berdampingan dengan jarak sekitar 300 meter, yang terletak di pinggir jalan raya Padang-Muaralabuh-Kerinci. Danau yang dikelilingi Bukit Barisan dan berada di atas ketinggian bukit, menjadikan daerah sekitar danau memiliki suhu yang dingin.
Luas dari danau di atas berkisar 17,20 meter persegi. Panjang 6,25 kilometer dan lebar 2,75 kilometer. Danau ini cukup dangkal karena memiliki bagian terdalam 44 meter. Permukaan air danau ini berada pada ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut.
Meski dinamakan Danau di atas, letak danau ini berada di bawah danau kembarannya. Dimana permukaan air Danau Di bawah berada pada ketinggian 1.566 meter di atas permukaan laut. Danau di bawah memiliki bagian terdalam mencapai 886 meter. Luas danau 16,90 meter persegi, dengan panjang 5,62 kilometer dan lebar 3,00 kilometer.
Anda bisa melakukan wisata keliling danau. Namun, hanya danau di atas saja. Karena, danau di bawah di kelilingi perbukitan dan lokasinya berada jauh dari fasilitas wisata untuk menikmati pemandangan alam danau yang dibangun oleh pemerintah.
Rute wisata keliling Danau Di atas dapat dilakukan menggunakan kapal di dermaga yang dikelola oleh Angkutan Sungai, Danau, dan Perairan pemerintah Sumatera Barat. Tarif yang diberlakukan adalah Rp 5.000.
Berada di atas kapal, Anda bisa menikmati pemandangan bukit Barisan dan panorama alam yang membentang sepanjang danau. Keramba yang digunakan untuk budidaya ikan milik penduduk setempat juga memberikan pemandangan unik tersendiri.
Puas memandang alam dari kapal, Anda bisa menikmati pemandangan Danau Di bawah. Tak kalah indah, danau di bawah memberikan panorama menakjubkan. Setelah itu, Anda bisa bermain di lapangan kecil yang banyak ditumbuhi pohon pinus, yang berada tidak jauh dari Danau Di bawah. Ada juga arena permandian untuk menyegarkan tubuh yang lelah usai berkeliling danau.
Aneka buah-buahan khas bisa dijadikan sebagai oleh-oleh. Warung kecil di sekitar danau, banyak menjual buah markisa dan terung belanda. Ada juga bunga yang dijual dalam pot dengan harga berkisar antara Rp 5.000 hingga 15.000. Tersedia juga cottage untuk menginap yang dilengkapi dengan restoran


THE TRADITIONAL TIGERS INSTITUTION

Sabtu, 22 Juni 2013

WELCOME TO OUR TRADITIONAL SILAT OF WEST SUMATERA ..
this Silat is just for show up the high culture of sumatera  and I will try to make some documentation about this culture because if we don't have any attention for that it will be gone and I am apologize for the leader of  this Silat......
and I hope it will be good lesson for us to honorable for ours culture and I hope this picture give good effect for new generation to learn all
thanks 
sebelumnya kamidisini minta maaf, kalau ada kata atau gambar ini membuat sala satu perguruan yg ada di nusantara kita mirip atau menyerupai kami disini minta maaf, dan disini kami ingin mengangkat kebudayaan kita menjadi kebudayaan tinggi di mata negara dan menjadi pedoman bagi generasi kita untuk masa depan, dan lebih menjujung tinggi nilai budaya tinggi
it is a powers of tigers